Pedagogi, seperti dijelaskan pada beberapa literatur pendidikan, terkadang digunakan sebagai persamaan kata dari mengajar. Dalam pengertian ini, pedagogi ditempatkan sebagai sebuah istilah utuh untuk prosedur mengajar, praktek mengajar, instruksi, dan lain sebagainya. Pedagogi adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk mendidik anak dan untuk pendidikan seperti ini sangatlah penting untuk menitikberatkan perhatian pada hubungan antara belajar mengajar, sehingga salah satunya tidak bisa dilihat sebagai komponen berbeda dan terpisah.
Hal yang harus diingat adalah bahwa belajar dan mengajar terhubung dengan ikatan yang kuat dan penting, sehingga penggunaan istilah ini menghasilkan tujuan yang tersirat yaitu bahwa mengajar mempengaruhi belajar dan begitu pun sebaliknya. Oleh karena itu, pedagogi tidak hanya kegiatan mengajar (yang dapat dengan mudah salah diinterpretasikan sebagai pemberian informasi), lebih dari itu, pedagogi adalah tentang hubungan antara belajar dan mengajar dan bagaimana mereka secara bersama-sama mengembangkan pengetahuan dan pemahaman melalui kegiatan yang bermakna.
Dapat disimpulkan bahwa mengembangkan pedagogi pendidikan guru menekankan pada hubungan antara belajar dan mengajar dalam tatanan program (rencana), dan praktek belajar mengajar mengenai cara mengajar bisa lebih diteliti, diuraikan, dijelaskan, dan dipahami sedemikian rupa sehingga dapat mengembangkan pemahaman kita mengenai aktivitas sebab-akibat yang rumit ini. Tatanan nilai sangatlah penting bagi guru yang belajar mengajar dan guru yang mengajarkan cara mengajar, sehingga dua aspek penting dari sebuah pedagogi pendidikan guru haruslah dipegang yaitu; mengajar tentang mengajar dan belajar tentang mengajar.
1. Pelajaran dan pedagogi pendidikan guru
Dalam kegiatan belajar mengajar mengenai cara belajar, bahan ajar paling tidak haruslah terdiri dari aspek teoritis ilmu pengajaran (metode mengajar).
2. Belajar untuk mengajar
Peserta didik yang belajar untuk mengajar haruslah juga mempelajari hal-hal berikut ini: mempelajari bahan ajar yang diberikan oleh guru pembimbing, mempelajari cara belajar, dan mempelajari cara mengajar.
3. Mengajar tentang cara mengajar
Mengajar tentang cara mengajar lebih dari sekedar memberikan contoh cara mengajar, tetapi lebih merupakan cara untuk menggali potensi dan keingintahuan siswa (yang belajar cara mengajar) tentang ketidakpastian dan dilema yang akan timbul ketika praktek di lapangan sehingga menghasilkan pola pikir bahwa mengajar itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
4. Mengajar dan Belajar mengenai mengajar
Guru yang mempelajari cara mengejar dan pembimbingnya haruslah mengingat dua hal yaitu: hal-hal yang harus dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar, dan metode yang diterapkan.
Episteme adalah pengetahuan yang seimbang, terdiri dari prinsip umum yang bisa diaplikasikan pada banyak situasi dan masalah yang berbeda.
Phronesis adalah bentuk dari kebijaksanaan praktis yang berasal dari pemahaman akan situasi dan masalah tertentu.Untuk mengembangkan pengetahuan guru yang sedang belajar mengajar, guru pembimbing haruslah berusaha untuk “menyuntikkan” pemahaman, penjelasan, dan membagi ilmu tentang mengajar sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan pedagogi pendidikan guru.
Referensi:
Loughran, John. 2005. Developing a Pedagogy of Teacher Education: Understanding Teaching & Learning about Teaching. London: Routledge
Tidak ada komentar:
Posting Komentar