- Mempelajari dan mentransformasikan.
Mengajar
merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada
situasi dan bahanajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunaka
media terterntu. Gagasan penting disini adalah pembelajaran merupakan aktivitas
membantu dan sebuah seni yang bersifat rendah hati. Guru yang
tidak menghasilkan pengetahuan atau ide- ide akan menjadi pasif dan
tampil dengan pikiran yang hampa. Jadi guru harus mampu menghasilkan pengetahuan
lalu mentransformasikannya kepada siswa.
Pembelajaran
selalu melibatkan hubungan antara pikiran seseorang atau sekelompok orang dan
pikiran seseorang atau sekelompok orang lainnya.Hubungan ini disebut hubungan
dua arah. Siswa adalah ‘’ Subjek didik
atau murid’’, yaitu mereka yang menerima dan mengikuti disiplin yang ditentukan
oleh guru untuk pengembangan pikirannya. Ini tidak berarti bahwa siswa tunduk
psif keada otoritas yang sewenang-wenangnya dari guru. Ini adalah alokasi yang
aktif oleh siswa sejalan dengan arah yang ditunjukkan oleh gurunya. Ini adalah
alokasi yang aktif oleh siswa sejalan dengan arah yang ditunjukkan oleh
gurunya. Siswa yang baik mengambil manfaat yang besar dari peran guru,
sebagaimana anak- anak yang diasuh dan dibesarkan dibawah kepengasuhan
orangtuanya sebagai sarana mencapai kematangan dan kemandirian.
Banyak dan beragam
Guru berhadapan dengan siswa yang banyak dan beragam. Mereka menerima kepuasan ketika menghadapi siswa yang baik,meski belum tentu berprestasi tinggi dan menjadi manusia sukses di masa depan. Siswa yang bandel, setidaknya dalam jangka pendek akan menjadi pembelajar yang sia- sia dan merusak diri sendiri.Guru harus mampu berbicara sederhana, berpengetahuan luas, menginspirasi agar siswa dapat memahami , mengevaluasi, menimbang, dan mengenali kebenaran. Guru harus menghargai perbedaan individu dan percaya semua siswa dapat belajar, meski pada tingkat dan cara yang berbeda.
3.
Seni
, Ilmu, dan Profesi
Banyak
orang mengatakan bahwa mengajar adalah ilmu. Banyak juga orang yang mengatakan
bahwa mengajar adalah seni. Orang-orang percaya bahwa memposisikan mengajar
sebagai aktivitas ‘’ilmiah’’ memang
dapat diformalkan, namun jika hal itu menjadi resep pendekatan yang memaksa,
maka akan terjadi birokratisasi dan pemaksaan aktivitas belajar. Penganut ‘’
Kegiatan pengajar sebagai seni’’ berpendapat bahwa mengajar sebenarnya
melibatkan intuisi, improvisasi, dan ekspresi.
4. Pengajar
yang cerdas
Kegiatan
pembelajaran yang baik juga menuntut guru yang baik. Keistimewaan dan
pembelajaran yang sukses bertumpu pada karakter guru serta pengetahuan dan
ketrampilan yang dimilikinya.Tujuan guru mengajar adalah mentransformasikan
pengetahuan dan ketrampilan, serta memberikan pewarnaan nilai pada siswa,
tetapi tidak identik dengan tujuan dalam diri siswa sendiri. Guru yang cerdas
atau brilliant teacher adalah guru terpelajar,integritas pribadi, dan
kemampuan bekomunikasi dengan siswa. Karakteristik pribadi guru adalah, jujur,
disiplin, komitmen,penyayang, integritas, antusias, dan motif.
Berikut
ini adalah cirri guru yang baik :
- Tidak pernah dating terlambat atau memotong waktu belajar demi kepentingan pribadi.
- Memeberikan respon terhadap keluhan siswa secara cepat dan akurat.
- Bekerja keras dan cerdans
- Lebih mengutamakan formalitas di ruang kelas dibandingkan formalitas pemikiran yang tersirat dalam mata pelajaran yang sedang dipelajari
- Menunjukkan dan menandakan kejujuran intelektual yang tinggi dan teliti.
- Berdiri diatas pemikiran jernih dan adil
- Mengetahui dan memahami perbedaan karakteristik siswa pada masing- masing kelas, namun bukan untuk membandingkannya.