Minggu, 07 April 2013

MENGAJAR, AHLI PEDAGOGI DAN PARADIGMA BELAJAR


1. Defenisi 
Mengajar bermakna  memberi  petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan dan sejenisnya kepada subjek tertentu diketahui dan dipahami. Pengajaran adalah semua proses dan tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan yang mengajar. Kegiatan itu dimulai dari merencanakan, melaksanakan, menilai, menganalisis hasil, melakukan refleksi, dan membuat tindak lanjut bagi perbuatan mengajar berikutnya.

2.      Menginspirasi  siswa

Kegiatan mengajar yang unggu dipandang sebagai proses akademik dimana siswa termotivasi belajar secara berkelanjutan, substansial, dan positif terutama berkaitan dengan bagaimana mereka berpikir, bertindak, dan merasa. Kegiatan mengajar seperti ini menginspirasi siswa untuk terus belajar, selayaknya orang terhipnotis karena inspirasi dari gurunya. Guru  yang dipandang baik adalah guru yang memberikan kontribusi positif luar biasa terhadap terciptanya suasana beajar siswa, termasuk membangkitkan minat mereka. 

3.      Perspektif dan strategi
Guru yang memiliki perspektif adalah mereka yang berpengalaman dalam pengaturan sekolah dan memiliki struktur konseptual untuk memahami peristiwa di kelas. Guru berpengalaman memahami detail materi pembelajaran dan bagaimana mentransformasikannya kepada siswa. Guru berpengalaman memiliki perspektif tingkat tinggi dan dapat melihat dengan lebih baik apa yang terjadi di kelas mereka. Defenisi strategi secara lesikal bermakna rencana dan serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memfalisitasi jenis pembelajaran tertentu. Sedangkan istilah paradigma adalah seseorang yang mengakui keyakinan dan teori yang mendasari kegiatan ilmu - ilmu normal. Dengan demikian paradigm adalah  cara yang diterima untuk menggambarkan dunia yang tumbuh dari pertanyaan- pertanyaan, pengamatan, dan analisis dari berbagai bentuk usaha ilmiah.

4.      Paradima belajar
      Lima strategi belajar yang didasari pada paradigm belajar adalah:
  1. Strategi pertama: Pelatihan dan pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan yang jelas, dengan langkah – langkah tertentu dan memperkuat setiap kemajuan.
  2. Strategi kedua : Ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan cara yang cepat dipahami, mudah diproses dan diingat.
  3.  Strategi ketiga : Mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran dan keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui penyelidikan dan penemuan.
  4.  Strategi keempat : Kelompok dan tim, yaitu berbagi informasi, bekerja secara kooperatif pada pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi sikap dan pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok.
  5.  Strategi kelima : Pengalaman dan refleksi, yaitu mengaktifkan siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang terjadi di lingkungan kerja, magang, studi wisata, atau kegiatan di luar ruangan.
 Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi, Bandung: Alfabeta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar