Prinsip Belajar
Teori pemrosesan informasi membahas langkah - langkah dasar yang diambil individu untuk memperoleh, menyandikan dan mengingat informasi. Teori belajar ini sangat berbeda dari teori belajar lainnya alasannya adalah : Pertama pemrosesan informasi bukan konseptualisasi dari seorang teoritisi saja. Kedua, dasar dari teori ini adalah informasi bukan belajar, teori ini tidak dapat menspesifikasikan hasil belajar.
Asumsi Dasar.
Dua asumsi pokok yang mendukung riset pemrosesan informasi adalah :
- Sistem memori adalah pengolah informasi yang aktif dan terorganisasi
- Pengetahuan yang berperan penting dalam belajar.
Dasar keyakinan tentang asumsi ini ialah :
- Hakikat sistem memori manusia
- Cara - cara bagaimana butir pengetahuan dilambangkan dalam memori jangka panjang
- Organisasi pengetahuan dalam memori jangka panjang
Komponen essensial pemrosesan informasi yang dapat diaplikasikan untuk belajar adalah belajar komponen dan proses persepsi, pengkodean, pengambilan informasi dari jangka panjang ketika diperlukan. Kerangka belajar terdiri dari :
- Pengetahuan sebelumnya yang dimiliki si pemelajar baik itu tersembunyi maupun konseptual.
- Sifat dan penataan dari informasi yang akan dipelajari.
Pengetahuan pemelajar berfungsi sebagai kerangka untuk mengidentifikasi informasi yang datang dan mempengaruhi inferensi pemelajar tentang informasi baru itu. Pengetahuan ekstensif juga dapat memperkuat kapasitas memori pada saat bekerja untuk mengkodekan informasi dalam kelompok besar dan menaikkan kecepatan dalam pemrosesan informasi.
Komponen Pembelajaran .
Antara lain :
- Menstrukturisasi kerangka belajar
- Memfasilitasi pengkodean informasi
- Mengajari siswa strategi menkonstruksi makna
Komponen yatama dalam pembelajaran perspektif pemrosesan informasi adalah memperkaya pengetahuan yang telah dimiliki pemelajar, mengorganisasikan materi yang telah dipelajari, memfasilitasi perhatian pemelajar, mengkodekan dan menstrukuturisasi makna dan mengajari siswa strategi untuk memperkaya pemahaman mereka atas teks dan persentasi oral. Yang essensial adalah fakta bahwa siswa hanya merespons pada pembelajaran yang dapat dia pahami secara aktif. Karena itu pembelajaran harus memfokuskan perhatian pemelajar pada tugas - tugas penting dan secara informal menilai persepsi pemelajar. Salah satu pendekatannya adalah mengimplementasikan aktivitas pra pengajaran yang mengaktifkan pengetahuan sebelumnya dengan konsep utama. Pendekatan lain adalah dengan menggunakan
advance organizer . Ini mencakup konsep inklusif yang berfungsi sebagai penghubung antara simpanan informasi siswa denganbelajar baru. Mereka berfungsi sebagai kerangka konseptual dan juga memfasilitasi pengkodean. Strategi lainnya adalah mengajari siswa untuk menemukan informasi penting dalam teks dan materi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar